Kenapa harus ku kurangi tidur kemudian berlelah? kenapa aku memilih tersenggal bernafas, mengejar semua hal yang kamu bilang tidak realistis? Sebenarnya, Aku takut tidak menjadi siapapun di masa depan... Aku takut tidak bisa mengangkat derajat anak-anak ku nanti... Bukankah para ulama berhak lahir dari rahim ibu terpelajar? Bukankah Para pembesar agama harus lahir dengan diskusi besar, keseharian pembesar dan kebiasaan-kebiasaan besar? Dari mana aku bisa mencicil gemilang islam kecuali, dari hal kecil tak ada apa-apanya yang bisa aku lakukan sekarang......... Ya Aku hanya takut, Takut namaku digilas sejarah. Di Barak, sudut kota Bogor. *Matahari
a simple blog by a simple girl