Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Keamniyahan Data read: Keamana dan penjagaan

Seberapa penting si harus jaga berkas.. data-data pribadi.  Sering sudah dengan kata-kata amniyah-> membuatnya aman dan tidak terakses siapapun gue pikir ada baiknya, melihat contoh secara Real. Daripada banyak daurah dan dapet tugas baca. Lagipula, pengalaman jauh bisa ngajarin secara lebih berkesan dan bijak.  nah, berikut dibawah contoh ke odong-an tersangka sebut saja maulia (nama asli) gue ambil dari blog pribadinya semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua. Fyi, Aktor dibawah emang bener2 ada, termasuk om imron yang sebenarnya.  +6289656016205 (Jam 19.10 nge-check hp, ada misscalled dari nomer tak dikenal jam 18.41) Gue sms duluan:  Yes? No-name:  mf, udh ganggu anda, . . G:  Siapa ya? N:  mf, sya imron, . .tdi sya tdk sngaja bca krtas d'bungkus gorengan, ada fto, alamat, nd no ini, . . mf, . . G:  Hahahahaha. Halo om!!!!!!!! N:  mf, sya msh bocah, jngn d'pnggl om, . .hhe. maulia nurul hakim, jakarta 1994_10_2 kel. aren jaya, kec bekasi

Scene #1 :Tentang Jodoh [Ayat-ayat Cinta]

Fahri : "Sebelum aku kesini, sebenarnya ada 2 hal yang bikin aku kagum sama Mesir. Yaitu Al Azhar dan Sungai Nil, karena tanpa sungai Nil, tidak ada Mesir dan tidak ada AL Azhar.” Maria: "Aku juga suka sungai Nil, kalau tidak ada sungai Nil, pasti tidak ada Mesir, tidak ada peradaban, yang ada hanya gurun pasir. Kamu percaya pada jodoh, Fahri?" Fahri: "Ya, setiap orang memiliki…." Maria: "... jodohnya masing-masing. Itu yang sering kamu bilang". "Aku rasa sungai Nil dan Mesir itu jodoh, senang ya kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit" Fahri: " B

Muhasabah Resah di Gempita Cita

Tertatih-tatih kita menapak tinggi letih Hingga rasanya berjatuhan semua harapan dari perbekalan Terbahak-bahak kita menjejak ujung puncak Hingga berkerap terlupakan semua tujuan dari perenungan Bersama gejolak peraduan angan dan tantangan, hampir tak bersisa harap, hingga sujud mampu menembus bumi dan desak tangis mampu menembus langit. Bersama gempita perayaan angan dan impian, hingga tak teringat harap, hingga sujud lenyap dari memori dan gelak tawa mengguncang cakrawala. Di mana jiwa-jiwa yang berkelana?? Di mana angka-angka kotak suara?? Di mana khotbah-khotbah ajakan jihad?? Serupa mengisi balon-balon dengan karbon, sisa-sisa, menggelembung tapi tak melambung. Lain hal jika helium yang mengisinya, gas mulia, terkembang mengawang membawa terbang. Jangan-jangan kaki kita hanya sepasang tanpa bahu-bahu penopang?! Jangan-jangan kuping kita hanya sepasang tanpa lisan-lisan penenang?! Ajakan-ajakan menjadi tidak barakah, tidak bernilai tamb