Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Remahan rengginang

Bismilahirrahmanirrahim.. ga tau lagi deh :'''' cuma pingin apdet blog, kalo panik yg meninggi itu, meskipun kerjaan lo membuncah, bikin otak ga bisa jalan dan rasional, boro2 menyelesaikan, in bahkan ga mampu memprioritaskan. sabil,  takut. dan cuma ngerasa  ini  hanya remehan rengginang.. di detik2 kayak gini, abi keliatan lebih membersamai, rutin nanyain, nyapa kabar. padahal seblmnya, beliau memang paling keras huhu.. karena abi pas dateng k Yk,  bertepatan dengan data yang ilang, dan H-1nya jatuh dari motor. Kali ke-2 dari rentang 6 tahun, gue nangis depan abi. bedanya, abi ga marahin  kayak dulu. kalo dulu, waktu nyasar di Al Harom dan ga bisa nemuin Abi, kalo sekarang, karena sedih harus mengulang penelitian dan tidak bisa menenepati janji awal keoulangan yaudah, cuma ngerasa lebih deket aja sama abi :') entah waktu sms minta do'a, abi ngasih tannggapan kalo aku masih punya Abi Realizing, Father always be

Menggenang: Inspirasi Turki untuk Indonesia- Renovasi Negeri Madani

Kenapa Turki? Dengan segena dinamika yang mewarnai perjalanan bangsanya, Turki menyajikan lanskap politik yang sangat menarik untu dikaji dan dipelajari. Salah satu hal yang menarik adalah, bagaimana ia bisa mengharmoniskan nilai-nilai isalm dan barat, abik dalam perpektif kebudayaan maupun dalam konteks diplomasi internasionalnya. Di tengah-tengah keberagaman budaya dan aspirasi politik, bangsa ini mampu menggabungkan unsur-unsur keberagaman itu dalam sebuah paket budaya modernitas, semangat republik dan penghormatan penghormatan kepada muslimin yang memilki kebanggan sebagi bangsa. Dengan inilah Turki dengan tegas menunjukan pembelaannya kepada Dunia Muslim dan berupaya menjadi anggota Uni Eropa. Daya tahan Turki terhadap Guncangan gempa politik, jika dirunut balik dengan teliti, justru berakar pada kondisi obyektif sosial politik ditataran domestiknya sendiri. Turki telah menyelesaikan perdebatan ideologi negara, meski sebelumnya mengalami mas transisi yang tidak mudah. Dengan

Apakah-Definisi-?

Bismillahirrahmanirrahim... Logika manusia acapkali terbalik dengan padanan kata. sebut saja kata idiom, seperti  mata hari,  secara definitif dua unsur kata tak memiliki nilai korelasi apalagi signifikansi terhadap kata benda baru yang dihasilkan setelah keduanya disatukan, yah tidak jauh beda seperti kisah hidrogen yang mudah terbakar disatukan dengan okhsigen, si pemantik api. Mereka meet up dan membetuk sebuah zat baru yang lebih umum dikatakan dengan air. Malah, pada akhirnya, menghasilkan suatu yang menghabiskan, kedua orang tuanya. Lebih tidak adil lagi. Kalau kita bawa frase kata jatuh cinta. Ra nyambung blas, bahasa Jogjanya... Orang yang diidentifikasi memiliki kondisi gabungan dua kata : jatuh dan cinta, memang tidak pernah terjatuh. karena jatuh merupakan kondisi dari masalah yang lahir dari persepsi internal. Baiklah, baiklah, mari bincang tentang jatuh cinta. bicara tentang persepsi tadi... orang yang dituduh sedang dirundung jatuh cinta tidak kan pernah terjatu

Refleksi kisah ka'ab bin malik

Bismilllahirrhamirrahim.. Berangkat dari membacaa buku: "Yang Berjatuhan Di Jalan Da'wah" Ini tidak rumit, sungguh, saya tidak akan menyangkutkan ini seperti kebanyakan penulis lain sampaikan. Asosiasi kisah Kaab bin malik di Perang Tabuk, acap kali dikaitkan dengan cerita dawah dan disandingkan bagi mereka-mereka yang tidak berperan aktif . Keburukan yang Ka'ab bin malik bersama dengan Murarah ibnu Ar rabi, dan Hilal bin Umayah, diberikan ganjaran dengan dibuatnya terasa terasing, tidak ada tegur sapa, tidak ada salam, tidak ada ramah tamah. Sehingga dunia terasa sempit. Dan hukuman itu, Allah langsung yang memberikan. Selama 50 hari saudaraku.... bahkan, istrinya tidak diperkenankan untuk mendekati. Subhanallah... Sebenarnya apa yang Allah lihat dalam ka'ab bin malik sampai tidak ada gratifikasi atasnya dengan pengampunan di awal? Pembaca yang baik, mari kita lihat adakah sisi dari kita  tereplikasi dari pribadi  Ka'ab? Dengan tidak mengurangi banya

Opini: Sisi ironi cerita Stand By Me Doraemon

Film kartun paling ironis. Serius. Karena tokoh yang dihadirkan begitu hidup, tidak seperti fairy tales , Stand by me Doraemon sangat bisa disesuaikan dengan kehidupan nyata. Si Nobita yang makin bisa dengan Doraemon disampingnya. Memberikan solusi atas apa yang dirasa. (buat yang belum nonton, lebih baik di skip bagian penceritaan ulang, langsung ke kongklusi yang gue kasih d akhir) Diceritanya, Pada bagian menuju akhir, dimulai karena sizuka berhasil ditaklukan , berbisik Nobita di telinga kanan Doraemon: “Aku merasa paling bahagia di dunia," Sejak kalimat itu terucap, Doraemon dianggap menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan dalam hitungan jam dia harus kembali ke masa depan. Di jam yang telah ditentukan, Doraemon benar2kembali,dan meninggalkan Nobita. Kemudia Nobita kesepian dan lagi-lagi dibully oleh giant dan suneo. Ashamed. He cried. And went back to his room. Realized that Doraemon never came back. Moreover, Nobita remembered that Doremon eve