Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Tentang 4 November 2016- Kondisi Bangsamu Kala Ini, Nak

Di usiamu yang 250 hari dalam rahim.. Izinkan Ummi mematut-merefleksi tentang Kondisi bangsamu kali ini.. Nak, berbanggalah, in syaa Allah kau akan lahir diatas zamrud katulistiwa Tanah yang kaya dengan ragam budaya dan beda, Menjadikan penduduknya berlapang dengan banyak warna.. Begitulah Nak, Toleransi bangsa ini, lahir dari saling memuliakan. Sehingga, Tidak ada ruang untuk yang menista satu golongan, Tidak boleh ada kompensasi upaya merendahkan, apalagi atas kepercayaan.. Sungguh, semakin bulat tekad kami, Ummi dan Abi, Mempersembahkanmu sebagai obat untuk bangsa.. Mengganti para pemimpin yg melukai Pancasila.. Nak, Lanjutkan juang Soekarno, Hatta dan Natsir dalam merawat Bangsa.. Karena, Ada keberanian Umar, Keperkasaan Khalid bin Walid Totalitas Salman Alfarisi, dan, Kepiawaian Muhammad Alfatih Yang mengalir di darahmu Sungguh Nak, Akan datang saatmu nanti, Mengganti mereka yg merendahkan-menginjak harga sebuah keyakinan Menggeser p

[H+21] tentang kisah keluarga kita kan, Bi?

Bismillah.. Abi.. hari ini Ummi ngajak aku terbang jauuh.. Ke Medaaan dan sempat transit di Batam.. Ini pertama kali aku bs ngerasain flight jauuh ke luar jawaa.. Biasanya kalo sama Abi, kita bolak-balik Jakarta Jogja buat nengok Eyang d Bekasi dan Jakarta.. Awalnya aku deg-deg an, mungkin Ummi pun sama, beberapa Jam sebelum berangkat, Ummi mual2. Tapi alhamdulillahnya, sambil packing dan menyimak Al-Ma'tsurat, Aku dan Ummi jadi lebih tenaaang :) Aku bersyukur, Bi.. Berkesempatan membersamai Ummi utk ikut training sertifikasi jauuh... Biar bs belajar juga kaya Abi, Kehadiran aku untuk Ummi bukan untuk memberatkan, Bukan seprti bayangan kecemasan temen2 kantornya Ummi.. Aku disini melaksanakan titah Abi ko. Menjaga Ummi baik2. Selama perjalanan pun aku ga bikin Ummi repot atau gelisah, Paling hanya sedikit nendang, hehe.. Cuma ngingetin Ummi kalo di perutnya ada aku yg tumbuh bahagia diajak semangat mencintai ilmu sejak dalam kandungan.. Bi, ngomong-ngomong,

[H+17] Maafkan aku yang belum bisa sesempurna Abi memperlakukan Ummi

Abi... Semoga sehat selalu.. Semoga Allah senantiasa menguatkan Abi dengan apa yang Abi temui disana.. Bi, maafkan, di usiaku yang 32 minggu dalam perut Ummi, belum bisa sesempurna Abi memperlakukan Ummi selama ini, Sungguh, Bi.. Aku sudah simak baik-baik pesan Abi di airport 17 hari yang lalu. Pesan yang memang sering Abi ulang-ulang setiap saat,  sambil bisik-bisik di perut Ummi  setelah selsai solat, setelah baca ma'tsurat,  " Adek, baik-baik ya di perut.. jangan nakal, tolong jagain Ummi Kalo melahirkan jangan sakit-sakit ya.." Sungguh Bi, Aku berikhtiar semaksimal mungkin menjalankan tugas dari Abi terutama dalam membersamai Ummi.. Sunggu, Bi.. aku sudah sering bergerak aktif, aku renggangkan tangan, memanjangkan kaki, mengikuti gerakan sujud atau rukunya Ummi dari dalam perut,  supaya Ummi ingat, kalo Ummi tidak sendirian, ada aku yang nemenin kemanapun Ummi pergi, ada aku..  :) Bi, kadang Aku fikirr... Tidak cukupkah kehadiran

[H +1] The Baby is proud, Dad!

Selamat bermujahadah di belahan bumi Allah yg lain, Bi.. Ade siap menyimak cerita juang Abi disana.. Ummi dan aku akan baik-baik selalu, in sya Allah.. Krn Allah yg jaga Ummi, pun Abi di sana... Memang Allah mentarbiyah kita, Bi..  tentang jeda bertemu langsung, Ummi bilang, masih ada WA, Line, Skype dan terpenting,  Doa kan, Bi? Selama kita menjaga khusu' titah juang keluarga Ibrahim ini, Kita terus dekat.. Akan selalu sama rasanya Abi membaca ma'tsurat sambil elus aku di perut Ummi :) Karena A bi selalu ada mendoakan akuuuu..... Ummi bilang, aku harus ikut bangga, akhirnya satu-satu mimpi Abi tercapai.. In sya Allah, besok-besok di mimpi Abi yg lain, aku boleh ikut ya,Bi? Supaya aku bs merasakan dn melihat langsung dr Abi bgmn seorang laki-laki berkomitmen menjaga ikhtiar baiknya.. Abi.. Sampai jumpa lagi, dengan kondisi kita yg lebih baik, in sya Allah ... 19 September 2016

Mengapa tetap bekerja?

Bismillahirrahmanirrahim.. Digadang-gadang dulu sangat lantang menyuarakan diri untuk menjadi bunda para ulama. Sekarang dilansir tenggelam dalam kehidupan ala wanita karir bangun pagi jam 8 dan baru pulang saat petang. Saya, mungkin salah satu dari sekian banyak mantan aktivis yang ada.  Tapi inilah fakta, alasan saya sejauh ini memilih lanjut bekerja di sebuah perusahaan BUMN. 1. Pekerjaan harus membuat berkembang secara intelektual.  Menjadi seorang ibu zaman sekarang, harus menyiapkan anak dengan tantangan kebutuhan zaman sekarang. Selama bekerja memaksa untuk terus belajar hal baru, bertemu banyak orang yang mencerdaskan dan tentu membuat saya bisa menghidupi hidup yang penuh karya dan iman. 2. Pekerjaan yang dilakukan harus memberikan implikasi sosial dan lingkungan Produktivitas pekerjaan harus diarahkan untuk kebermanfaatan yang lebih meluas, amalnya sebuah manivestasi iman untuk solih pribadi dan sosial dalam bekerja Sejauh ini syarat untuk tetap bekrja baru dua,

Sudahkah kita berkepribadian Khadijah, saat mengharap sosok Muhammad?

Bismillahhh... Sudah sering, Hadist Riwayat Bukhari ini kita dengar, Nabi saw sedang bercengkrama di depan rumah mereka. Tiba-tiba melintaslah seorang perempuan tua. Nabi saw segera mempersilahkan perempuan tua itu masuk rumah, digelarnya sorban sebagai alas duduknya. Keduanya lalu bercakap-cakap. Saat perempuan tua itu berlalu, Aisyah menanyakan perihal tamu yang terlihat sangat istimewa dimata nabi. “Perempuan tua itu mengingatkanku pada Khadijah, saat dia masih hidup, perempuan itu sering datang kerumahnya, dan Khadijah selalu menyambutnya dengan penuh rasa hormat. Aku menghormatinya sebagaimana Khadijah dulu melakukannya.”cerita Nabi Muhammad saw. Aisyah sepertinya cemburu mendengar penuturan itu, seperti wanita normal lainnya, hingga tak sadar ia berkata,” Masih saja menyebut-sebut perempuan yang sudah mati itu. Bukankah sekarang telah ada perempuan pengganti yang lebih baik dari dirinya?” Mendengar perkataan istrinya, Aisyiah, Nabi saw nampak memerah raut wajahnya, sepe

Cuma Dua

Bismillah.. " Mba Bila, tolong terima Hamzah apa adanya dan dampingi terus dia sampai menjadi pemimpin ummat" Ummi baruku yg sah per beberapa menit lalu berucap sambil basah pipinya. Kemudian, aku yg bersimpuh dengan baju akad dihadapannya mencium ta'zim lagi tangannya. Sungguh tidak ada lagi kata tambahan.Ruang di Puri Ardhyagarini lengang, menatap kami sebagai para aktor utama -aku dan suami yang bersimpuh memohon restu, dan para Ummi Abi yang duduk dikursi menahan haru. Cuma dua, Dua pesan yang aku tahu sangatt berat dimulai 8 Februari yang lalu :) Cuma dua, Dua pesan tugas dari Ummi Dyah yang akan aku selesaikan hingga ujung hayat, -yah untuk kemudian berbahagia dipertemukan lagi di syurgaNya- Cuma dua, Dan sekarang, Di bulan ke lima pernikahan kami, Aku... Takut.... Bagaimnaa untuk terus mendampinginya maksimal sebelum keberangkatannya kelak ke negeri ratu Elizabeth yang hanya tinggal hitungan pekan.. Bagaimana? *Matahari #29HariMenulisCin

Allahumma Bariklanaa....

Awal Ramadhan tahun 2017, bagi kami, Saya, Debay, dan Suami. Sedang berikhtiar maksimal menjadikan momentum besar sebagai Madrasah ruhiyah, Kami berangkat dari hal yang sederhana, Pemaknaan doa pendek, yang biasa dibaca anak TK hehe... Do'a pertama yang kami maknai adalah, Do'a makan :) Hehe, rutinitas jama'i paling dasar untuk setiap pasangan kan? Tentu semua sudah hafal do'anya: الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar" Artinya : Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka Dan, setelah 23 tahun, saya baru sadar, Do'a ini super sekali ya :') 'Yaa Allah', merefer kepada siapa kita bermunajat, memohon dan bersender. 'berkatilah', merujuk kepada harapan supaya penuh manfaat, kebaikan tanpa henti. Tanpa henti loh. Sekali lagi, tanpa henti . 'rezeki yang engkau ber

Adakah....

Bismillah... Adakah yang lebih mulia dari bersiap menjadi Ibu? Mual dan bertambah payah yang bertambah-tambah... Adakah yang lebih membanggakan dari bersiap mejadi Ibu? Kala yang wanita lain masih banyak yang menunggu.. Mata Hari

Perihal Mendengarkan

Bergumam, Sudah.... banyak-banyak menyimak dan belajar, jangan menuntut siapa-siapa untuk mendengarkan atau memahamimu bulat-bulat. Tapi, lucu memang, mungkin belum sabar, karena memang sabar tanpa batas, saat sudah di tepi luapan. Pengen pergi aja ya... biarin lah ya, gausah repot-repot mikirin :) yang penting kerjaan gua beres.. Tapi apalah, bukan sebatas, urusan ini kerjaan gua atau bukan, tapi rasa gelisah atas ketidaksinergisan.. ironis ya. Memalukan. Memang lebih baik bungkam sekalian. sekali bicara malah timbul prasangka. lucu memang, untuk apa kompromi dengan manusia, kebenaran akan tampak jika memang Allah izinkan. kemudahan akan diberikan karena memang Allah yang tentukan, dan, rasa lapang,dimuliakan, kepercayaan itu, Allah yang tentukan kapan siap dimahkotai dan direnggut :) Mata Hari

mungkin di jalan yang lain yang lebih sepi, atau di cafe yang lain yang lebih terasing

Bismillahirrahmanirrahiim.... Sudah lama aku mengejar dan mencari rasa tenang.. aku memutar roda, mengendara membelah sepi. Menekan klakson dalamdalam supaya sepi takut mendekat.. tapi lihat kan, sepi malah bersam angin makin menyelimut penuh badan, terasa hingga ujung kuku kaki. Ku parkir dan mencari cafe paling tenang, mencicip tawaran rasa coklat hangat, memilih harga tertinggi. Kuharap, uangku bisa membeli rasa hangat dari seruput coklat yang disajikan waitress waitrees berpakaian rapi dan bersenyum manis. Ku ulang berhari hari, Berkali kali. Membisiki batin. “mungkin di jalan yang lain yang lebih sepi, atau di cafe yang lain yang lebih terasing” Direktori, September 2015 Mata hari

Kenapa Mars?

Mars mungkin tempat  bisa berlari tanpa letih. Melompat, melayang luas tanpa batas. Sibuk dengan Tenis, golf, diskusi, buku,  atau  apapun. Mars seharusnya lebih nyaman. paling tidak memiliki kadar coklat dan gula yang berbeda dengan makhluk bumi. Aku ingin ke Mars.