Langsung ke konten utama

motivator?????

ngerasa down banget.

ga pernah dapet hasil yang maksimal

gue dieeem. mikiiir. berusaha cari pencerahan.

introgasi beberapa orang untuk bantu gue bangun.


si tika.

temen gue paling survive.

luar biasa. kebaikhatiannya mau memberikan beberapa tips yang bikin gue banguun.

"diatas langit ada langit lagi"

kata2 yang bererti untuk gueee.

and she tries to rebuild my confident.

"kamu itu cerdaas, kamu bisa!!"

makasi sayaaang. you give more than I need.


besoknya, ato sebut saja dengan hari ini.

gue samperin temen gue. dari SMP yang sekarang sekelas sama gue.

saat gue rasa efek positif yang tika kasih untuk gue mulai pudar.



"mi, gimana caranya survive.? kenapa gue sekarang ga bisa kae dulu?"

fahmi jawab "emang dulu lo semangat karena apa?"

gue jawab aja" gue liat temen2 gue pada belajar, gue jadi semangat dan termotivasi ngeliat
mereka usaha"

fahmi jawab "itu sumber motivasi yang ga selamanya kaan? " gue dieem dan nyoba menyimak kata2nya lebih jauh.

" elo harus cari motivasi sendiri biil, kalo elo ga coba untuk nemuin tanpa make usaha lo percuma aja."

"coba biil lo inget2, maksud lo hidup untuk apa?""buat belajar kaan?"


jawaban yang bener2 gue suka.


jawaban yang baru bener2 bikin gue sadar. seenggaknya melek sedikit mengenai kebutuhan yang harus gue milikin sekarang.

yah.. motivator. motivator yang harus gue temuin sendiri.

yang nantinya bisa bikin gue kuat tiap inget itu.



kembali ke tujuan awal. untuk apa gue hidup.




ada yang mau bantu?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknisi IndiHome dan Seharian main game

 Bismillah Seharina full di luar, sampe battrei about to die. Dari ngurus BPJS TK, kantor polisi dan Bank. Nitip 3 anak ke ART dan Ipar tetangga.  Ya, ART nya megang sibocil 1 tahun. 2 Kakak nya main sebentar dan abis itu nge game sampe cape.  Dari jam 10 pagi sd jam 12siang. Astagfirullah. Pulang-pulang, w diemin. literally. ya kan mereka ga bisa menej diri. Padahal w udah bilang maksimal ada jamnya. Pada sore hari, datanglah 2 teknisi IndiHome. Yang satu lebih senior paruh baya, ditemani oleh yang lebih muda ya mungkin usia 20an. Sebagai orang yang senang basa-basi, setelah beberes, aku jamu mereka dengan yang ada di rumah.  DIatas meja makan, sambil menghabisi nata decoco di gelas mereka, ceritah tentang tanggung jawab yang mereka emban. Bersama dengan anak2 di kursi masing-masing, Ternyata mereka bekerja shift sore sd jam 1 malam dengan tanggung jawab penyelesaian tiket gangguan maksimal 24 jam dengan garansi layanan maksimal 3 bulan, target mengelola setelah ada...

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqi...

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari...