Langsung ke konten utama

Liqo

Pertemuan liqo kedua di UGM, murabbiku nanya.

“menurut sabil liqo itu apa?”

Sabil jawab

“liqo itu nafas mba”

Terus mbanya liatan sabil lagi, mungkin nunggu kalimat lanjutan.

Tapi sabil malah jawab pandangan dengan pandangan.

Hehe.. abiiis, sabil bingung sih mau ngomongnya gimana. mule Jelasin dari mana coba?

Liqo itu…

Hal yang sabil kangen tiap minggunya.

Karena bisa ngelepas penat.

Liqo lebih dari denger ceramah murabbi.

Tapi, tempat memuaskan hasrat pertanyaan di kepala, sebut saja media tumpahnya antusias.

Kalo murabbi ngasih materi, selalu kepotong sama pertanyaan2 ga nyambung dari anak2nya.

Ups. Anak-anak? Ga tau deh nyebutnya apa. Kami, (para pe-liqo) bukan Cuma anaknya, muridnya, sahabatnya, malah terkadang jadi guru murabbinya yng ngingetin.

Oiya, Sabil jarang nyatet kalo MRnya ngomong. Hehe (maaf ya teeh) soalnya kalo sabil catet ngomong apaan, nanti sabil bisa ketinggalan kalimat2 setelahnya yang penting. Sabil mau dapet semua. Bukan sepotong-sepotong.

Teruuus.. Di Liqo, kita jadi apa adanya. ngerasa kaya, karena bisa kenal dengan orang2 dalam lingkaran itu. Ya Allah makasih.. bisa jadi bagian di dalamnya.

Abis liqo, mustahil cape, malah tambah semangat. Ibarat pesawat diisi avtur. Siap terbang, mengangkasa.

jadi, lingkaran dalam liqo setelah bubar ga putus. Tapi melebar, masing2 berkarya, ngebentangain sayap da’wah dibidangnya. kalo melebar kan bisa copot? Ga-mungkin. Karena diiket. make tali pengikat paling kuat, namanya ukhuwah.

Gitu deeeeh.

Intinya, Liqo itu asik kok. Bikin kecanduan.

“kenapa kalo gua mentoring kadang2 bikin bête ya, malesin, beda sama yang lo jelasin”

Ehm.. gini. Punya kelompok liqo yang asik itu bukan mutlak. Karena ada kendala yang bisa mudarin warna indah liqo itu. Datengnya dari para pe-liqo ato malah murabbinya sendiri. Kalo dari pe-liqonya bisa karena kurang antusias. dari murabbi? Berhubungan dengan pemahaman urgensi liqo. Pelan-pelan, sabil coba hubungin sama keadaan sekarang. Liqo oleh para kader da’wah diupayakan tergeneralisasi (menyebar kemana2) makanya dikenal istilah mentoring ato asistensi kaan? Terprogram sedemikian rupa bersifat wajib, maksudnya biar punya step awal untuk ke jenjang aga serius. Nah asistensi ato mentoring jadi terlihat biasa. Karena makin lama menjadi formalitas. Dan hanya dibuat sekedar pencapaian program yang dari dulu ada. Akibatnya pemilihan pembimbing kelompok terkesan asal2an. Sehingga bisa mengubur urgensi dan tujuan awal dibikin mentoring ato asistensi ituuu.

Nah, jadi sabar ya, temukan asiknya liqo dimule dari fikiran sendiri dulu.

“Terus yang belum pernah liqo, pengen ikutan gimana caranya?” ajukan diri, ngobrol sama yang ikutan liqo, jangan diem aja. Insya Allah dengan senang hati bakal membantu.

“Yang ikutan liqo ciri2nya kayak gimana? “gampang. Cari aja ,biasanya kalo ketemu mereka saling megungkap rindu dengan berjabat tangan, dan cium pipi kanan kiri.

Gimana? Yang berhenti liqo?

Masa ga kangen sih, sama suasana saling memiliki. Tempatnya dapet support dan merangkul. sesi hirup udara segar, untuk memulai nafas baru.

Jadi? Ayo liqo J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqi...

Teknisi IndiHome dan Seharian main game

 Bismillah Seharina full di luar, sampe battrei about to die. Dari ngurus BPJS TK, kantor polisi dan Bank. Nitip 3 anak ke ART dan Ipar tetangga.  Ya, ART nya megang sibocil 1 tahun. 2 Kakak nya main sebentar dan abis itu nge game sampe cape.  Dari jam 10 pagi sd jam 12siang. Astagfirullah. Pulang-pulang, w diemin. literally. ya kan mereka ga bisa menej diri. Padahal w udah bilang maksimal ada jamnya. Pada sore hari, datanglah 2 teknisi IndiHome. Yang satu lebih senior paruh baya, ditemani oleh yang lebih muda ya mungkin usia 20an. Sebagai orang yang senang basa-basi, setelah beberes, aku jamu mereka dengan yang ada di rumah.  DIatas meja makan, sambil menghabisi nata decoco di gelas mereka, ceritah tentang tanggung jawab yang mereka emban. Bersama dengan anak2 di kursi masing-masing, Ternyata mereka bekerja shift sore sd jam 1 malam dengan tanggung jawab penyelesaian tiket gangguan maksimal 24 jam dengan garansi layanan maksimal 3 bulan, target mengelola setelah ada...

If it was easy, every one will do it

 Bismillah.. Finally i have a better motivation to my daily life this morning from reels. about a PhD mom who get scholarship and do as a house wife masya Allah. before i failed for the 3rd time to get scholarship from LPDP, mainwhile another friend show on their social media about their achievment pass that apportunity even they are a career woman. more over there is anbother get the PhD masya ALlah. however, it is because i have not ready yet for the condition :D beside in my condition of the lowest poin there is another frien who is asking for making a project for orphanage. masya ALlah i wish this gonna be my legacy to after life in sya Allah.. Mata hari