Langsung ke konten utama

pacaran? no way.

subhanallah,
lagi2 gue nemu postingan bagus dari bloga hanifah syahidah yang juga direpost (lagi) dari blog kaka kelasnya nur afifah
subhanallah, i read and felt "gue banget"
i swear it is absolutely inspiring.
thus u should to read.
and here it is.

ni prinsipku, Sri. Tahu kan, kalau Allah sudah menjanjikan dalam Al Qur’an, perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik. Sepanjang kehidupanku, aku percaya janji Allah selalu benar.

Gini lho, kalau misalkan orang yang kita sayang menjanjikan sesuatu pada kita, kita akan dengan senang hati percaya, kan. Karena ibu, ayah, atau siapapun yang menyayangi kita akan berusaha menepati janji itu untuk membahagiakan kita. Kalaupun mereka tidak bisa menepatinya, mereka yang akan pertama kali bersedih karena keterbatasannya. Kalau manusia saja begitu, Allah pasti gak akan pernah menyalahi janji-Nya, karena Ia adalah Dzat yang paling mencintai kita, dan Ia adalah Penguasa Mutlak Alam Raya ini, Ia akan selalu memberi tanpa batas, tak ada yang bisa membatasi kekuasaan-Nya. Kalau Ia sudah berjanji, maka itu adalah sebenar-benarnya janji.
Perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik, berarti Allah sudah memudahkan kita, kan? Kalau mau dapat pasangan yang baik, berarti yang harus kita lakukan adalah menjadi baik terlebih dahulu. Kalau misalkan mau dapat pasangan yang hafal Qur’an, misalnya, kita juga harus mulai menghafal Qur’an. Atau kalau mau dapat pasangan yang pengertian, kita juga harus mulai menjadi orang yang pengertian. Karena saat seseorang menetapkan standar pada dirinya, hal itu akan mempengaruhi pilihan-pilihannya di saat ia harus memutuskan sesuatu. Iya, kan?

Makanya, aku lebih memilih membenahi diriku dulu, membangun kualitas-kualitas yang kusukai, jadi nanti pas memang sudah waktunya, aku sudah lebih siap. Lagian kalau pacaran, kita jadi kehilangan waktu untuk membangun hal-hal itu, kan? Kita lebih banyak tersibukkan dengan hal-hal yang sekarang, mungkin iya kadang-kadang ada yang memikirkan untuk ke depannya, tapi itu juga gak menjamin. Banyak orang yang tidak menjadi dirinya saat menjadi seorang pacar. Ia berusaha terlihat sempurna, atau paling tidak ia hanya ingin sisi baiknya saja yang terlihat. Kalau gak, siapa coba yang mau jadi pacarnya, hehe. Tapi kalau menikah kan beda, saat kita menikahi seseorang, kita gak bisa memilih hanya menikahi sisi baiknya, harus sepaket sama sifat-sifatnya yang lain. Lho, jadi jauh gini ya ngomongnya, hehe.
Jadi, menurutku, kalau orang lain berdalih, “Saya pacaran untuk bisa lebih mengenal pasangan saya,” rasanya itu bukan jalan yang pas.

Lagipula, aku gak mau mencari sesuatu yang baik untukku dengan cara yang tidak baik menurut-Nya.

Pandangan aja harus dijaga, apalagi berdua-duaan. Tapi bukan artinya pacaran gak boleh. Pacaran boleh, kok, nanti kalau udah nikah, hehe..

Mungkin iya, kita bisa dapat pasangan yang terasa ‘cocok’ untuk kita, tapi aku takut, kalau Allah gak suka caraku untuk mendapatkannya, aku bisa kehilangan nilai keberkahan di dalamnya. Padahal, hidup kita di sini kan untuk mendapat cinta-Nya kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknisi IndiHome dan Seharian main game

 Bismillah Seharina full di luar, sampe battrei about to die. Dari ngurus BPJS TK, kantor polisi dan Bank. Nitip 3 anak ke ART dan Ipar tetangga.  Ya, ART nya megang sibocil 1 tahun. 2 Kakak nya main sebentar dan abis itu nge game sampe cape.  Dari jam 10 pagi sd jam 12siang. Astagfirullah. Pulang-pulang, w diemin. literally. ya kan mereka ga bisa menej diri. Padahal w udah bilang maksimal ada jamnya. Pada sore hari, datanglah 2 teknisi IndiHome. Yang satu lebih senior paruh baya, ditemani oleh yang lebih muda ya mungkin usia 20an. Sebagai orang yang senang basa-basi, setelah beberes, aku jamu mereka dengan yang ada di rumah.  DIatas meja makan, sambil menghabisi nata decoco di gelas mereka, ceritah tentang tanggung jawab yang mereka emban. Bersama dengan anak2 di kursi masing-masing, Ternyata mereka bekerja shift sore sd jam 1 malam dengan tanggung jawab penyelesaian tiket gangguan maksimal 24 jam dengan garansi layanan maksimal 3 bulan, target mengelola setelah ada...

If it was easy, every one will do it

 Bismillah.. Finally i have a better motivation to my daily life this morning from reels. about a PhD mom who get scholarship and do as a house wife masya Allah. before i failed for the 3rd time to get scholarship from LPDP, mainwhile another friend show on their social media about their achievment pass that apportunity even they are a career woman. more over there is anbother get the PhD masya ALlah. however, it is because i have not ready yet for the condition :D beside in my condition of the lowest poin there is another frien who is asking for making a project for orphanage. masya ALlah i wish this gonna be my legacy to after life in sya Allah.. Mata hari

Bogging - Journaling

 Bismillah.. Alhamdulilah seneng nulis lagi di masa sekarang, kaya berasa hiling aja, karena menjadi Ibu rumah tangga menjadi sedikit orang yang diajak diskusi, hanya anak-anak Padhal menurut penelitian kan Wanita butuh 20.000 kata untuk disampaikan.  Paling tidak dengan menulis bisa membuatku lebih rilex dan tepat dalam menyampaikan gagsan, mengelola emosi juga belajr menstrukturkan fikiran seperti masa kuliah dulu. Kepikiran sih untuk menulis sesuatu yang lebih berbobot, oh ternyata aku kurang baca jadi ya tidak terekspose dengan ilmu baru. Baca Instagram sih banyak ya, tapi baca buku gitu, ya ampun, patut dipantik lagi bismillah yang terpenting sekrang sudah memulai kebaikan dulu in sya Allah teruus bertambah sampai bisa membuat blog ini lebih bermanfaat :D Salam, matahari