Langsung ke konten utama

20 Facts about me!



Ada yang request di Ask.FM, mekipun udah ga kekinian lagi. Here I Answerd :)
1.       Sabila Nurul Haqi, rangkaian nama dengan tiga harapan dari Ummi Abi. Menjadi Jalan (The way), Menjadi Cahaya (The light), dan menjadi yang benar (The truth)…
2.       Pertama dari lima lainnya.. paling berbeda, paling out layer, out of the box. Sederhananya paling ga nurut sama Ummi. Duh.
3.       Lebih banyak merasa bahwa tuhan selalu mengabulkan harapnya.. yah bahkan belum sempat berdoapun dikabulkan, betapa tuhan begitu mencintainya..
4.       Senang sekali menganalogikan dirinya dengan mata hari. Menjadi mata dan menjadi hari. Supaya dengan mata membantu orang melihat, menjadi hari sebagai opsi ‘waktu’ untukkerabat dan sahabat. Harus terus bersinar!
5.       Banyak Hal besar yang terjadi dalam dirinya karena alasan sederhana dan tidak keren
6.       Misal alasan tidak keren 1: Masuk sebuah boarding school (well masih sungkan menyebutnya pesantren) karena brosurnya bagus. Berwarna merah dan mengkilap. Bukan karena isi brosurnya. Parah emmang
7.       Alasan brosur itu yang membawa dia ke komunitas terasing, keluarga cinta ilmu, berani bicara, ingin berbeda, dan  speak out.Karakter itu ‘tidak sengaja’ melekat sampai sekarang.
8.       Dihutan terpencil itu, ia bersumpah, tidak akan meninggalkan liqo karena menyenangkan. Yang ia tau dulu, liqo itu berarti diskusi santai islam kekinian, makan rujak, belajar masak dan curhat-curhat an.. (huff, memang dangkal sekali) dan janjinya masih ia pegang meskipun sekarang ternyata liqo tidak sesederhana itu L
9.       Sekolah alam tempat dia mengalami gegar otak ringan, karena terpleset saat out ond.
10.   Anehnya, pasca gegar otak, ia menjadi juara kelas padahal biasanya selalu menjadi runner up.
11.   Misal alasan sepele 2: ingin masuk aksel karena menghindar dari pelajaran olahraga di kelas regular yang mengharuskan ia berenang make baju renang atau nilainya jelek *ga relevan kan? :’)
12.   Nah, supaya bertahan di aksel yang penuh tekanan itu ia jalankan dengan motivasi tambahan: Segera masuk UGM.
13.   Dan ia sempat nyaris depresi, karena tidak diizinkan lanjut UGM. Nah kan, buat apa selama ini belajar kalo akhirnya ga masuk ke yang ia impikan :'sedihnya masih berasa...
14.   Di UGM menjadi tempat balas dedam karena selama aksel tidak dibolehkan ikut organisasi samsek. Bayangkan 9 lembaga dia ikuti.
15.   Hidup di komunitas yang paradox.  Kadang bikin dia gamang haha.. ada:
a.       Rekan2 exchange yang memotivasi terus buat going abroad which is always updating their adventurous, fascinating live on Time line, mumpung youth huhu…
b.      Rekan kerja yang workaholic, hidup pola metropolis, café, karoke, jalan, makan, kerja
c.       rekan liqo dan ex aktivis kampus yang sederhana dan bersemnagat dawah,
d.      Rekan pesantren mahasiswi DS yang orientasi jadi bunda para ulama, menjadi perempuan  yang mendukung dan bakti full suami
e.      Rekan terdekat dengan orientasi master atau doktoral dan mendorong menjadi bagian generasi terpelajar berkapasitas global.
f.         Rekan entrepreneur beasiswa yang menyadakan kalo hidup jaman sekarang, ga mungkin tanpa usaha kalo mau berdikari. Yag mengingatkan untuk jadi orang kaya itu harus berjualan
16.   Nah itu berkepribadian fleksibel yang idealis. Ga ngerti kan? Iya sama.. gue juga ga paham. 6 jenis komunitas dengan beda idealisme itu mengisi penuh diri gue dengan rata. Memberi banyak cakrawala, konsekuensinya bikin semuanya banyak yang bersebarangan ketika memutuskan…
17.   Padahal mah, cita-cita dia sederhana, pingin jadi guru TPA di kampungnya, supaya nanti anak2 yang dididinya berorientasi internasional dengan menularkan pengalaman dan perspektif dirinya. Pokonya Guru ngaji TPA itu bukan diisi yang berpenghasilan rendah atau pekerjaan sisa. Guru TPA itu kebanggaan
18.    Yang paling khas dari Sabila adalah, akan merasa tertekan bila tidak diberi tekanan. Dia menghidupi hidupya dengan banyak kerjaan, banyak target, banyak yang harus dilakukan… menurutnya diam itu mematikan :’)
19.   Iya, butuh banyak tenaga untuk memintanya detail, tapi melihat global masalah  mencari benang merah selalu menyenangkan.
20.   Memutusakn untuk jatuh cinta lagi untuk (nanti yang menjadi ) suami, setelah kepada Yogja, Bandung dan Anyer. Tidak ada kesempatan lain untuk yang lain. Tidak boleh ada.

 I think thats all..iya, memang Sabil orang berkepribadian  paradoks.. hehe..



Regards,
Mata hari



Komentar

  1. Woooooh, Mba Sabil Top Markotop deh, lengkap banget kebahagiannya. Eh belum ding, ditunggu undangannya :p
    Kangen.. :3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat