Langsung ke konten utama

Tentang 4 November 2016- Kondisi Bangsamu Kala Ini, Nak


Di usiamu yang 250 hari dalam rahim..
Izinkan Ummi mematut-merefleksi tentang Kondisi bangsamu kali ini..


Nak, berbanggalah, in syaa Allah kau akan lahir diatas zamrud katulistiwa
Tanah yang kaya dengan ragam budaya dan beda,
Menjadikan penduduknya berlapang dengan banyak warna..

Begitulah Nak,
Toleransi bangsa ini, lahir dari saling memuliakan.
Sehingga, Tidak ada ruang untuk yang menista satu golongan,
Tidak boleh ada kompensasi upaya merendahkan, apalagi atas kepercayaan..


Sungguh, semakin bulat tekad kami, Ummi dan Abi,
Mempersembahkanmu sebagai obat untuk bangsa..
Mengganti para pemimpin yg melukai Pancasila..



Nak,
Lanjutkan juang Soekarno, Hatta dan Natsir dalam merawat Bangsa..
Karena,
Ada keberanian Umar,
Keperkasaan Khalid bin Walid
Totalitas Salman Alfarisi,
dan,
Kepiawaian Muhammad Alfatih
Yang mengalir di darahmu

Sungguh Nak,
Akan datang saatmu nanti,
Mengganti mereka yg merendahkan-menginjak harga sebuah keyakinan
Menggeser para pemangku kebijakan yang hilang moral dan menyayat nilai kebenaran




3 November 2016
Ini ikhtiar Ummi kala kau tanya nanti,
Bahwa sudah Ummi tunjukan keberpihakan.
Bahwa bulat tekad kami,
Memantaskan diri melahirkan generasi Rabbani.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat