Langsung ke konten utama

Catatan Unpaide Leave bulan ke 4

 Wohooo, sudah menginjak bulan ke-lima aku menjalani unpaid leave. ga terasa ternyata ya, Masya Allah..

SK keluar per 1 Maret 2021 dan taraaaa.. sekarang sudah akhir bulan Juli. Apa yang ku lakukan selama masa-masa ini. To be Honest di 1 bulan pertama adalah masa adaptasi. hem.. berat sekali menerima kenyataan tidak lagi bergaji. wkwkwk. Tapi bulan-bulan selanjutnya sejujurnya memnag tidak terlalu produktif. Well setidaknya sekarang aku sedang mengambil program belajar di dua tempat yaitu Studi Ilmu Hadist dan Diploma Montessori. Nah in sya Allah, tugas montessori ku akan ku tulis secara berkala di Blog ini. ya relatif gampang, becos, memang tugasnya essay. ku harus belajar lagi untuk menulis deh. salah satu grand Why nya memang itulah alasanku untuk ngeblog lagi. Jadi literallly tugasnya kan ku Co-past. Niatnya bikin podcast, tapi yaaaaa ehe belum sempet. 

Any way, Diploma ini memang tidak ada gelar dan pengakuan di Indonesia, tapi kuputuskan mengambil pada institusi yang memiliki Head Quarter di Singapura ya karena kedepannya masih ada harapan kami sekaluarga hidup di Luar Negeri dan aku bisa mneyambi sebagai salah satu teacher di sana. Minimal teacher buat pre-school. And Nama sekolahnya adalah Modern Montessori Internasional. Sebenanrnya sudah sejak 2 tahun yang lalu ku ingin ambil, sejak ada Nuruz semnagat belajar ku tumbuh pesat. Tapi ya begitulah kehidupan, aku ngerasa berdosa mengambil montessori kalo belum ngambil pelajaran agama. Soalnya beliau feminis dan menggunakan dasar kebebasan dalam belajar, tapi trenytaa setelah ku dalami, bukan feminisnya, tapi juga pemikiran dia yang wow! super jenius gitu loh, filosofis membaca perkembangan anak yang harus ku ikuti. Semakin ku sadari, ya gimana ya, dokter perempuan pertama di itali gitu loh. ngeri banget kan, udah gitu dapet  anugerah Nobel 3 kali. Sangat bersyukuur akhirnya aku betul ambil diploma ini. apalagi bisa nyicil dan hemat karena pandemi Xp Alhamdulillah ala kulli hal.

Nah, sedangkan Kuliah Ilmu Hadistku di STIU Darul Hikmah Bekasi. Salah satu kuliah disana seperti yang kusebutkan sebelumnya karena mau ngambil diploma dan memahami Montessori kan, tapi ga mau diberatkan di akhirat belajar filosofi dan keduniaaan terus, jadilah aku ambil kuliah lagi. Sungguh tidak bergengsi ya saudara-saudara, karena mainwhile temen-temen lain kuliah Luar Negeri Magister, sedang aku ko di Dalam Negeri, 4 tahun udah gitu di Bekasi. Tapi lebih jauh tentang ini, aku melihat kuliah Agama Islam ini menjadi gerimis setiap akhir pekan. huhuhuhu. Oase dari rutinitas tehnikal, memaknai kehidupan-lagi. Lebih lanjut menjadikanku pengingat tentang Nadzar untuk melahirkan generasi ulama, aku dan suami harus belajar agama islam.

Well, sungguh sebuah pembuka tulisan yang sangaaaaaaat panjang, kukira cuma separagraf.

Ohiya sebelum kututup, ada baiknya mencatat tekad untuk membuat hari-hariku lebih produktif dimasa unpaid leave ini.

Daily Routine:

- Tilawah 1 Juz

- Murajaah

- Aset Digital (review home living, materi kuliah atau aparatus Montessori) dalam Audio Maupun Video

- Menulis Blog

-Memastikan tambahan Alquran untuk Nuruz dan Aisha

-Menggiatkan Nuruz untuk menulis

-Melibatkan Aisha dalam kegiatan bersama Nuruz


Target menulis Blog sudah selese! eheheh lanjut tulisan selanjutnya besok sajaa




Salam semangat, 

Aku yg officially Ibu Rumah Tangga

Sabila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat