Langsung ke konten utama

resensi-- the miracle of atom--


Judul buku : Pustaka Sains
Judul asli :The Mericle in Atom
Pengarang : Harun Yahya
Penerjemah : Ary Nilandari
Tahun : Cetakan keempat, Agustus 2007
Penerbit : Dzikra
Dimensi : 17.5 x25 cm
Halaman : 96
ISBN : 979-3393-12-2



Penciptaan luar biasa berjalan dengan ketertiban tanpa cacat, meliputi alam semesta yang termasuk didalamnya langit sebagai atap yang terpelihara, gunung-gunung bergerak dan planet yang mengitari matahari dengan perhitungan sangat tepat. Terbentuklah pertanyaan besar diatasnya, bagaimana alam luas ini terwujud, bagaimana hukum-hukum alam bekerja dengan mempertahankan keseimbangan di dalamnya. Dan terjawab oleh teori Bigbang yang berarti alam semesta diciptakan dari kertiadaan.
Semua yang ada dengan segala keseimbangannya tersusun dari partikel kecil menakjubkanbernama atom dengan diameter hanya seperjuta micrometer. Logikanya kita butuh lebih dari 500 tahun untuk menghitung jumlah atom dalam sebutir garam. Meskipun kecil didalam atom terdapat sebuah system tanpa cacat, unik dan kompleks yang dalam kecanggihannya sebanding dengan system di alam semesta secara umum.
Dalam buku karyanya ini Harun Yahya semakin tegas memberikan penjelasan bahwa di alam semesta dengan system maha sempurna tidak akan terbentuk secara kebetulan seperti apa yang dianut oleh para evolusionis.
Dengan 96 halaman berbobot yang disuguhkan dilampiri dengan ilustrasi pendamping membuat pembaca tidak bosan untuk melanjutkan ke halaman selanjutnya. Gaya bahasa ringan, mudah dimengerti, serta diksi yang yang sesuai dengan gambaran makna terangkai mengalir dalam alur yang teratur. Pembahasan subjek ilmiah lain yang dibahas seperti reksi fusi, dan fisi dalam atom, ikatan io kovalen, penciptaan alam semesta dalam tiap detiknya, semua hadir tanpa kesan menggurui.
Meskipun cover tampilan buku kurang menarik tetapi karya spektakuler penulis asal turki ini, sudah diterjemahkan lebih 15 bahasa lebih dan telah menjadi sumber referensi untuk pelajar pada berbagai disiplin ilmu di berbagai tingkat kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat