Bismillah..
Terinspirasi setelah nelfon temen lama. sebut sajanamanya Meli.
Subhanallah, cerita tentang adik-adiknya, tentang amanh-manahnya. Tentang rasa ketidaksiapannya..
Sabil timpalin,
"Mel, harusnya lo tuh bersyukur dapet kesempatan berbagi. Itu bukti orang-orang percaya sama lo. Amanah ibarat busur panah yang dilepas. Jangan pernah dikejar, tapi saat dia datng, sambut, jangan mengelak. Pun kalo emang ada beberapa hal yang belum bisa lo terima, mau tentang politik atau apaapun yang sejenis dan menurut lo berat. Hadapin dulu lah. Jangan merasa lemah. Karena kalo lo Cuma nunggu saatnya siap, ga akan pernah bergerak."
Dia bilang lagi, materinya berat bil, ya elo tau lah buat orang kayak gue..
"Meeeeel.. di kelompok liqo yang baik, bukan saat mereka nerima dan nangkep bulet-bulet materi yang kita kasih. Tapi justru, ketika mereka mau terbuka dan apa adanya sama kita, cerita apapun yang mereka punya. Itu yang dikatakan hebat. Tugas kita kan Cuma menjaga mereka. Nyaman sama murabbi dan temen2nya."
Si meli jawab
“ gue berasa ngomong sama mba-mba umur 21 tahun bil kalo ngobrol sama lo”
Gue bengong.
Sial.
Komentar
Posting Komentar