Langsung ke konten utama
?y, bismillah..

hem betlanjut dari posting gue yang sebelumnya.
ternyata bener2 yaa pentingnya memutuskan hal2 sepele yang akan kita lakukan.
loh? hubungannya...

gini,
gue menilai kebanyakan temen2 ga menikmati malem takbirannya bukan karena mereka ngetweet langsung " bete nih malem takbiran" yah palingan satu dua orang lah yang emang dengan eksplisit menyatakan kalo dia lagi galau.

tapi, gue, dan ini bisa digeneralisasikan ke keabmyakan orang menilai dari cara $ereka ngetweet ahal2 yang di tweetin karena ngegambarin apa yang terlintas di fikir dan hati mereka. its clear that all the thing u say show who u ar. dengan membaca apa yang ditulis, akan cukup menjelaskan kepribadian. tanpa perlu berkenalan lama, nginep semaleman, berhubungan dengan maslah uang ( mencuplik hadis untuk kenal orang lebih dalem)
jenis twit yang bisa diambil contoh:

-"pusing banget niih kerjaan numpuk pe er banyak" : banyak mikir ga banyak bertindak, bukanya ngerjain malah nunda

-"dosenya ngebosenin ngajarnya": ga tahan konsentrasi lama

-"malam ini indah, bulanya indah": melankolis dan puitis

-"kangen deh sama @mentintemensejenis : ngehargain persahabatan(mungkin bwt co aga kehomo2an)
@mentiontemenlawanjenis: romantis menghargai oasangan
@mentinkumpulanorang:menjunjunh persahabatan
-"kapan nikah? mei bi yes mei bi no" : galau nikah (topik ini sering rame di time line -.-)
-"aduh nyeri haidh nih" : terbuka dan feminim, sifat keceweanya yang pengen di selalu di perhatiin
-"nahan k*nt*t": konyol dan hangat meskipun kadang menjijikan
-"gimana sih lo cuk @nyebutnama" : ga sopann, mudah akrab
-"maka nikamt tuhanmu yag mnakah yg kau dustakan? arrahman) : religius alim


oke segitu dulu. aga vulgar emang. tapi jujur aja itu semua yang ada di time line gue bagi. begitulah warna-warni banget lingkungan twitter.
jadi haris bijak tiap kali mau ngetweet, kalo mau ngtweet yg dikit religiussebagoian temen pada anggep sok alim
mau ngetweet rada konyol sebagian menilai terlalu vulgar dan ga sopan
berhati2 itulah kuncinya. karena penilian orang akan berimbas pada kwpercayaan dan akhirnya merujuk tuntutan dan karakter.
tetep jadi diri kita apa adanya lah, itu mudah kan?
lebiih baik lagi kalo belajar embentuk kepribadian idaman yang solihah menyenangkana-sopan-intelek-semangat dari apa yang kita share dan perbincangkan.

yuk bareng2 membentuk karakter idaman
jangan sampe orang lain bosen sama ucapan kita yang terlalu banyak dan hampa makna dianggap nyampah dan ga penting lagi. na'udzubillah.
kata abi sytaori, kalo pengen syurg, harus berkepribadian sebagai ahli syurga dooong
itu kita kan? sabil dan pembaca yang hebat pastinya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat