Langsung ke konten utama

Masing-masing kami adalah kapal


Masing-masing kami adalah kapal...
Yah, tanggung jawab kami adalah mengarungi samudra kewajiban sebaik mungkin..

Masing-masing kami adalah kapal..
Tugas kami adalah menyapa badai dan membuat kompromi dengan cuaca..

Sekali-kali  melempar jangkar dan berlabuh sebentar ke dermaga..
Kami bertemu untuk menyapa singkat dan berbagi cerita heroik saat berlayar..
Tapi tidak lama...
Bukan karena kami lupa daratan, bukan kami tak suka jamuan makanan, dan hangatnya kebersamaan..

Kami hanya takut, tidak lagi piawai dalam sebuah pelayarann..

Bukan sebatas camar laut yang rindu berbincang, takut atas kehadiran hiu yang  mengganas..


Tapi, beginalah..
Kami diciptakan untuk berlayar..

Meskipun pahit mengakui, kami rindu satu sama lain..
Siapa yang tidak sakit melihat abi pulang kerja jam 2 dini hari, ummi dengan karyawan yang bermacam persoalan mengadu ke rumah, Maul dan hiruk pikuk deadline jurnalisnya, Azmi yang sibuk leading pemenangan dawah kampus, Azhar yang hampir lupa rasanya istirahat karena tugas sekolah dan lesnya yang padat, Una yang makin berprestasi karena hafalan qurannya di tanah anyer..

Ya, Karena ,
Masing-masing kami adalah Kapal.....



*Mata hari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqi...

Teknisi IndiHome dan Seharian main game

 Bismillah Seharina full di luar, sampe battrei about to die. Dari ngurus BPJS TK, kantor polisi dan Bank. Nitip 3 anak ke ART dan Ipar tetangga.  Ya, ART nya megang sibocil 1 tahun. 2 Kakak nya main sebentar dan abis itu nge game sampe cape.  Dari jam 10 pagi sd jam 12siang. Astagfirullah. Pulang-pulang, w diemin. literally. ya kan mereka ga bisa menej diri. Padahal w udah bilang maksimal ada jamnya. Pada sore hari, datanglah 2 teknisi IndiHome. Yang satu lebih senior paruh baya, ditemani oleh yang lebih muda ya mungkin usia 20an. Sebagai orang yang senang basa-basi, setelah beberes, aku jamu mereka dengan yang ada di rumah.  DIatas meja makan, sambil menghabisi nata decoco di gelas mereka, ceritah tentang tanggung jawab yang mereka emban. Bersama dengan anak2 di kursi masing-masing, Ternyata mereka bekerja shift sore sd jam 1 malam dengan tanggung jawab penyelesaian tiket gangguan maksimal 24 jam dengan garansi layanan maksimal 3 bulan, target mengelola setelah ada...

If it was easy, every one will do it

 Bismillah.. Finally i have a better motivation to my daily life this morning from reels. about a PhD mom who get scholarship and do as a house wife masya Allah. before i failed for the 3rd time to get scholarship from LPDP, mainwhile another friend show on their social media about their achievment pass that apportunity even they are a career woman. more over there is anbother get the PhD masya ALlah. however, it is because i have not ready yet for the condition :D beside in my condition of the lowest poin there is another frien who is asking for making a project for orphanage. masya ALlah i wish this gonna be my legacy to after life in sya Allah.. Mata hari