Saat itu gerimis... kaca jendela penuh rintik hujan, satu-satu berlomba jatuh mendahului.. kami , berdua menatap dari dalam hangat.. tidak mau memikirkan apa yang memepengaruhi kecepatan jatuhnya.. bisa jadi diameter, posisi menempel, besar gaya gesek kaca, beda pengaruh tiupan angin dalam jeda milimeter.. kami tidak mau berfir serumit itu.. toh, sudah terlalu rumit cerita kami disatukan.. kubuka saja percakapan ringan dalam hangat malam itu, " Papa kemarin bertanya..." dia menyahut, "tentang?" aku hela nafas, "tentang kamu..." sambil memperbaiki posisi duduk , tidak lagi bersender di bahunya, aku raih tangnnya, dan melanjutkan ucapan barusan. " tentang kamu, apa kamu bisa menyangi aku seperti Papa?" dia mengubah posisi duduk, menghadap aku, terlihat teratarik dengan lanjutannya.. "lalu kamu jawab apa?" "aku ga jawab, soalnya aku ga tau jawabannya" aku mengangkat bahu tanggapan dari raut wajahnya...
a simple blog by a simple girl