Langsung ke konten utama

Wanita Karir

Bismillahirrahmanirrahim..






Menjadi seorang wanita karir memang belum pernah ada dalam list mimpiku...

Tapi membuka cakrawala perspektif yang baru...

Yah begitulah, bangun pagi, sarapan, berangkat ke stasiun, berjejal dikereta bersama ribuan pekerja lainnya, di sapa selamat pagi oleh satpam kantor, naik lift, senyum ke manager, duduk manis didepan monitor, break duha, lunch, lanjut monitor, sekali-kali meeting, visit customer, dikusi gila bareng Account Manger lain, pulang malam, meyusur lift bersama wajah lelah lain, kemudian menunggu d stasiun, sampai akhirnya kereta membawa ke bekasi, dilanjut oleh supir K01 yang sering serampangan berhenti ditengah jalan, jalan dari depan pintu kompleks, sampai rumah disiapkan teh ummi, diskusi sedikit, mandi, solat dan tidur

Diorama harian setiap senin hingga jumat

Setelah jadi wanita karir kita akna tahu,
tentang beberapa aspek penampilan, misalnya,
Sepatu hils membantu terlihat lebih tegap, menyapa hormat itu berdiri dan menjabat tangan, pilih lipstik yang lebih baik mahal dikit tapi tahan lama, merk jam tangan menetukan kelas penghasilan, sepatu dan merawat wajah di jakarta sama dengan jatah makan sebulan di jogja :)

Menjadi wanita karir berart harus mandiri, cerdas dan mampu memimpin..
Keberhasilannya dilihat dari hal sesederhana ini
Menyupir mobil sendiri, tau jalan alternatif tanpa macet, memilih restauran yang nyaman dan dapet discount kartu kredit, atau list tempat karoke yang oke..

Menjadi wanita karir itu tahan banting, dan kuat
Siap pulang lembur dan well prepare misal ada kondisi dadakan nginep hotel..


Menjadi wanita karir itu menyenangkan ko...



Lantai 13, Menara Multimedia 



Mata Hari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat