Langsung ke konten utama

Permission

 Bismillahirrahmanirrahim


Jadi, tadi Aisha nangis kejer banget ga berhenti.


Sampe akhirnya aku memutuskan untuk video call dan minta kembali ke rumah lagi. Saat video call Aisha nangis kejer banget ngeliat baby sitternya. 

Tetep juga nangisnyabga diem dong. Tadinya kukira cukup video callan dan pamitan virtual.

Akhirnya kuminta si Mba untuk kerumah aja , padahal itu udah jam 18.30 tapi mau giman lagi kan kasian banget Aisha nangis nya ga berhenti. Berkali-kali bilang ‘ mba iya mana, ga oyeh uyang’ ‘ga oyeh uyang’

15 menit kemudian si Mba dateng, alhamdulillah rumahnya deket jadi jalan kaki cukuo. Aisha masih nangis sih . Aku gendong, bahkan solat mahhribpun ku gendong. Karena waktunya kan mepet ya.

Daaan tak lama, ia tertidur.

Mba iya pun kuminta pulang. Tapi sambil salim dan pamitan ke Aisha

Ya memang mereka deket banget sih. Selama aku bekerja si mba megang dan ngajakin anak-anak mainn terus. 

Begitu berkesan kayaknya untuk Aisha dan Nuruz.


Ya okelah dia tadi rewel karena ngantuk dan cape juga. Tapi ditrigger krn mba iya pulang tanpa bilang-bilang ke Aisha padahal Aisha udah blang ga oyeh uyang.


Ah Aisha, begitu berartinya permission untuk mu.

Maafkan Ummi Nak yg berusaha mensimplifikasi krn mengaggap kau masih belia. 

Padahal begituu lembut hatinmu. Dan begitu besar perhatiannu pada kehadiran orang disekitarmu.




Sabila


Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat