Langsung ke konten utama

Taret Hidup

 Well, pagi sebelum bekerja hari ini, izinkan gw menulis target kedepan.
Seperti yang juga pernah di tulis dalam target masa kuliah, dan sayangnya belum terdokumntasi dengan baik sehingga untuk check point, belum ketauan deh posisi achievemnt target gue. Yang diiget, menjadi mahasiswa berprestasi ga achieve ehe. Kecuali kalo kuliah lagi dan ada panggung buat event seperti itu. Here it is my targett!


Spiritual:


1. Hafal 30 Juz sebelum 40tahun

2. Menguasai Ilmu Aqidah dan Tafsir Hadist

3. Membuat Sekolah Gratis untuk Yatim dan Dhuafa 100 orang/tahun

4. Menghafal 1000 Hadist

6. Komitmen sedekah/Infaq  satu bulan minimal  4Gram Emas/bulan

7. Menulis 5 buku dengan minimal 2 buku yang bermanfaat untuk sedikitnya 50%penduduk indonesia

8. 

9. 


Karir:

1. Kuliah sd jenjang Doktoral

2. Study ke Luar Negeri

3. Fokus Karir dalam ilmu syaria

4. Memegang jabatan strategis di kebijakan publik untuk membe

Ekonomi:


1.Penghasilan dari entreprenuership prbadi bisa menghidupi 30 keluarga lain

2. Membuat kartel keluarga dalam lingkup syariah yang berpengaruh sampai Asia Tenggara

3. Punya Rumah luas yg nyaman untuk belajar anak dan menghafal quran

4.  


Family:

1. Membuat Bisnis keluarga yang sustainable

2. Anak-anak Hafidz dan Hafidzah serta penghafal hadist

3. Suami Istri Hafidz dan Hafidzah

4. Membuat Legacy digital (youtube/Instagram tentang family development)

5. Menjadi keluarga yg bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan dunia

6. Menjadi keluarga yag produktif berkarya


Effect

1. Tilawah 1 Hari 1 Juz

2. Menghafal 1 hari 2 hadist

3.


Total 20/100 dalam proses 20%

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat