Langsung ke konten utama

Review Jaminan Kesehatan Pegawai Telkom Indonesia

 Bismillahirrahmanirrahim,


Tulisan ini dibuat sesuai apdet 2020 setelah 5 tahun mengabdi ke negara melalui perusahaan ini.


Well, baiklah ini berangkat dari hasil diskusi di grup ya mengenai health insurance perusahaan dan kayaknya menarik gitu buat dishare.

Daripada berhenti di chat di Whats App kan ya lebih berfaedah ku tumpahkan di sini.


Jadi health insurance di Telkom agaknya mirip dg Bank Indonesia, karena Abi juga berkerja disana lebih dari 25tahun.

Dana pengelolaan dikelola dan di menej oleh Yayasan Kesehatan Telkom. Dan yang perlu diketahui unlimited. Iya, sama seperti Bank indonesia. Selama ada rujukan medis gitu dr klink kantor.

Jaminan Kesehatan Telkom menjamin untuk Pegawai dengan istri pertama dan 3 anak. Jadi anak selanjutnya memang tidak diampu perusahaan. Dan istri ke dua juga ga dijamin kantor.

Seperti aturan di BPJS ya, yang sudah banyak diketahui oleh khalayak. Untuk bisa mendapat rekomndasi harus melalui faskes. Nah ini yang aga saklek, harus terdaftar di salah satu faskes tingkat 1. Menjadi issue sih kalo kerja di Jakarta tapi rumah di Bekasi. Harus ke kantor dulu. Daaan misal anaknya mau di vaksin, kudu dibawa ke kantor. Lumayan PR.

Nah, di Faskes tingkat 1 itu perbedaan saat aku dinas di Jogja dan Jakarta memang tidak sama ya fasilitas pelayanan setiap Regional/Witel.

Di Jogja Faskes 1 ada di Jalan Timoho dengan 2 dokter umum, 1 dokter gigi dan layanan kacamata.

Sedangkan di Jakarta kantor GMP Gatsu, ada 3-4 dokter umum, 2-3 dokter gigi, 1 bidan, konsultan gizi dan psikolog.Untuk kebutuhan kaca mata tetap di TPKK Jalan Pertcetakan Negara blm ada di GMP.

Setiap pelayanan standar yang bisa dilakukan di Faskes 1 ya harus kesana dulu, termasuk untuk Ibu Hamil. Ya ga puas kan ga ada USG? Tapi pengalaman hamil 2x aku bs ke Dokter  Spesialis Obsgin karena kemudahan dengn resiko hasil Lab Toksoku yang positif. Alhamdulillah dapet hikmah bisa USG setiap bulan gratis drngan pengantar dari kantor.

Selain itu tindakan sesar dan melahirkan yang kudapat sebagai pegawai juga alhamdulillah lebih dari cukup. Ga keluar uang sama sekali. Hanya saja unlimited benefit ini ada batasannya yaitu di Obat. Obat yg dibolehkan ditanggung perusahaan hanya yg generik. Kalo mau yg bagus dan aga mahal, bayar sendiri .

Misal ga sempey ke Faskes 1 Telkom pengen buru-buru ke spesialis, apakah bisa? Tentu saja, dengan mekanisme reimbursal dan masing-masing layanan ada plafon maksimal. Misal dokter spesialis aturan 2020 diangka Rp250.000 jdi ga dicover 100% tentunya karena kalo ke RS di Jakarta bisa lebih besar dari biaya spesialisnya. Belum lagi biaya administrasi yang tidak dicover juga.

Pengalaman saaat masih single ya reimbursal jdi pilihan cepat dan simple tapi setelah ada anak-anak butuh menjaga cash flow.selama masih bisa ke Faskes 1 lebih baik ditreatment dulu, misal butuh tindakan  bisa dapet surat pengantar ke spesialis tanpa keluar uang lagi .


Aku punya pengalaman 2017 hampir setiap bulan anak sulung masuk RS. Pengeluaran tiap bulan itu 2 digit untuk rawat inap, sampai Perawat RS hafal sama kami sekeluarga, W4 oktober 2018 Hamil besar, Si sulung kembali di rawat karena demam, seminggunya gantian aku yg ke RS untuk melahirkan, masya Allah. Kalo biaya ditanggung sendiri besar sekali yg harus kami keluarkan.

Belum lagi awal 2019 kedua anaku dirawat bersamaan di RS JIH Yogyakarta masing-masing di kelas VIP karena plafonnya segitu, kami ga keluar biaya sama sekali untuk terapi obat dan dokter yg didapatkan. Daat itu liat bill RS habis 40jutaan masya Allah semua dibayar kantor.

2020 keduanya kembali di rawat bareng di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Nah dengan plafon yg sama, fasilitas yg didaptakan untuk Kelas 1- sekamar berdua. Anaku dijadikan 1 kamar.

Alhamdulillah bini’mati tatimusshalihat.

Terimakasih Telkom banyak sekali hutang dan dedikasi yang harus dibayar.

Nah di era pandemi inj, Yakes Telkom menunjukann kesungguhannya dalam bertransformasi. Sudah ada aplikasi konsultasi gitu semacam Halodoc untuk konsultasi secara gratis. Meskipun Bispro masih harus di assesst lagi yah. Aku konsul ke dokter di Yakes App dr Bilang bsk obat dikirim, tapi ternyata ga dateng.

Akhirnya make telemedicine, chat WA HP Frontdesk langsung di telp sama dokternya, dan dr Alexa responsif bangeeet, alhamdulillah. Obat dikirim make Ojek Online dengan ongkos kirim ditanggung sendiri. Awal Oktober 2020 disaat masih pandemi dan transisi PSBB ke New Normal. Aku pun pernah konsul dan dapet surat pengantar ke Dokter Obsgyn dan spesialis mata alhamdulillah dokumen pengantar dikirim by Chat WA oleh mba Firda sebagai frontdesk dan print sendiri di rumah. Kemudian berangkat ke Dr Spesialis pulang tanpa bayar sama sekali. User Journeynya mudah.

Ya , pada akhirnya suamikupun masuk dan diterima kerja di Telkom karena fasilitas dan jaminan kesehatannya. Meskipun mimpi dan harapannya pengen sekali ke perusahaan konsultan, the Big 4.  Ya karena restu orang tua dan memang keadaan kebutuhan jaminan kesehatan.

Ohya untuk kacamata sapat jaminan 2 tahun sekali diganti dengan plafon sesuai jenjang. Bulan lalu ganti kaca mata dan lensa sebagai Band V dapet di angka 1,75juta. Untuk lensa bisa diganti setahun sekali. Teramsuk untuk pasangan dan 3 anak.

For short. Buat readers yang mencari informasi mengenai jaminan kesehatan untuk pertimabangan memilih perusahaan bekerja. Telkom menjadi salah satu alternatif yang menarik untuk itu.



Semoga bermanfaat, 

Terimakasih



- Sabila 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat