Langsung ke konten utama

Supir dan harga dirinya


*di mobil bertiga sepulang acara di tangerang. Pembicaraan antara umi dan supir. Gue nguping :D*
Bu, saya boleh tanya sesuatu sambil saya nyetir ya?
Kemaren saya ditanya temen saya, mau bantu tetangganya ngga. Sederhana sih bantunya cuma agak gimana gitu bu. Saya bingung ini boleh apa ngga dilaksanain.
Jadi ceritanya, tetangga temen saya itu cewek, baru lulus kuliah kemaren, anak tunggal, cantik mukanya kaya orang arab, tapi hamil di luar nikah. Orang tuanya 22nya sibuk, tapi semenjak anaknya hamil jadi pada berenti kerja. Suaminya yg hamilin itu udah pergi sekolah ke luar negri.
Nah, saya ditawarin mau ga bantu dengan nikahin anak itu. Cuma sebagai formalitas ajasih. Biar kesannya, kalo orang2 tau dia hamil pun jadinya pada ngira suaminya disini.
Stress bu katanya anak cewe itu, udah berapa minggu ini ga keluar kamar, ga mau makan. Malu sama tetangga. Orang2 yg udah pada tau nyuruh cepet2 nikah, daripada perutnya keburu gede, tapi ngga tau sama siapa. Makanya nih lagi cari orang siapapun yg bisa nikahin.
Saya ditawarin bu, nikahin doang sih, setelah nikah itu yaudah cerai lagi. Sebagai gantinya ntar yaaa ada imbalannya.
Kasian bu saya sama cewe itu. Pengen bantu. Tapi saya masih bingung, saya kan ada istri sama 3 anak. Apa ijin dulu gitu ya bu sama istri saya? Apa gimana? Apa ga usah bantu aja bu? Menurut ibu gimana?
-sampe di rumah umi ceramah tentang pentingnya sebuah harga diri-


repost from blognya ade jelek:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023

 Bismillahirrahmanirrahim.. 2023, Alhamdulillah , sampai juga di tahun ini. Blog ini kujadikan sebagia salah satu prasasti yang mendokumentasikan catatan perjalanan, meskipun diapdet hanya 1 tahun sekali. Dari seorang gadis yang mencari footprint di hidupnya, hingga sekarang , wanita dengan 2 anak. yang Insya Allah bertambah 1 lagi jundullah.. alhamdulillah, kehamilan ke-3 di usia menginjak 5 bulan.Allah karuniakan Janin yang aktif. sjak 4 bulan awal sudah aktif berinteraksi. Mungkin karena kondisi emosional ibunya yang naik turun, di masa kehamilannya. Semoga bisa asik dan khusus bersama Ummi ya Nak... Ummi yang snagat tempramen, naik turun kondisi kehamilan sambil memebersamai 2 kaka-kakamu yang snagaaat aktif dan cerdas, Masya Allah. 2022 menjadi kondisi yang roller coaster, sejak kehadiran janin diperut , aku sempat vacuum 4 bulanna, tidak muncul dimana-mana. Tapi dunia kan tetap hiruk pikuk, aku bukan Megawati, yang ucapan dan jokesnya bikin geger, jadi dunia tentu ga akan merasa

Sebuah refleksi dari buku : All I need to know is what i learned in Kindegarten- chapter 1

 Bismillah, Buku pada judul yang ku sebut diatas didapatkan sesuai dengan rekomndasi dari Bpk Anies Baswedan pada live tiktok di masa kampanyenya. Aku as the one who take a part in this condition, nurturing a baby, a 7 y.o boy and a 5 y.o daughter been feel so relate.  Apalagi mengingat throw back momen, bahwa saat ta'aruf session di perjalanan menuju lepas lajangku, aku bersedia melepas atribut BUMN dan mau pulang ke akar rumput menjadi guru TPA. Sebuah hal yang tidak mengerti oleh gurunda yang menjadi penyambung aku dan suami di kala itu. Karena aku ingin, anak-anak TPA yang identk dengan sesuatu yang tidak berkelas mendapat akses global society. alhamdulillah, bener saja, harapanku sekarang.. membangun sebuah bisnis untuk anak usia dini.. Oks, back to the topic, let me start Memang menarik, mendidik value pada masa anak-anak sekarang adalah elemental. menjadi bagian untuk ambil peran dari human society Menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pewujud doa setiap hari, mutaqqiina i

Membuat"nya" tetap di koridor syari'at

Bismillah.. Pertanyaan ini diajukan ke murabbi SMP-ku waktu liqo di rumahnya “ustadzah, kenapa ga cepet nikah,?” Waktu itu ustadzah wajahnya pias dan dia menjawab “Untuk ustadzah, menikah itu sama sepert kita membangun peradaban bil, nanti dari rahim ustadzah lahir jundi-jundiyah yang membela agama Allah” , “ustadzah sempet dinasihatin orang tua karena ustadzah nolak bebrapa orang, tap ustadzah ga mau main-main untuk hal ini”dan waktu itu gue ngangguk puas. Jawaban murabbi gue itu emang majleb-jleb.. sejak itu gue  punya frame bahwa pernikahan adalah hal yang sacral.. Sama sakralnya dengan jaln mencapai sana.. :’( Sederhana memang, kata menjaga, tapi semacam ... Bayangkan, ketika harus selalu pura-pura lupa, pura-pura biasa, pura- pura ga denger kata sekitar, dan pura-pura baik-baik saja. Waktu: Menolak halus saat di jemput distasiun dengan mobilnya setelah capek perjalanan 10 jam St Senen- Jogjakarta Menjawab SMS dengan berkali-kali hapus-ketik, mencari kat